Usai Diperiksa Tim KPK, Kadis Kesehatan Kota Medan Kaget Dipantau Media

pejabat Pemko Medan

topmetro.news – Sejumlah pejabat Pemko Medan terkesan menghindari wartawan usai menjalani pemeriksaan oleh Tim Penyidik KPK di Gedung Kejati Sumut Jalan AH Nasution Medan, Jumat (1/11/2019).

BACA JUGA | Rumah Akbar Buchori Digeledah, Anak Walikota Medan Diperiksa KPK

Kadis dan Kabag

Kadis Kesehatan Kota Medan dr Edwin Effendi, sempat terlihat kaget usai keluar dari ruangan pemeriksaan. “Tolong ya jangan foto-foto. Saya dipanggil sebagai saksi kok,” ucap Edwin sembari menutup mukanya dengan tangan menunggu mobil yang menjemputnya.

Sementara Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono usai menjalani pemeriksaan memilih ‘bungkam’ ketika dikonfirmasi awak media. “No comment,” katanya datar sembari buru-buru menaiki mobil.

Tidak jauh berbeda. Lima pejabat Pemko Medan lainnya yakni Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Usma Polita Nasution, Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Benny Iskandar, Kabag Umum M Andi Syahputra, Kadis Pendidikan Marasutan Siregar serta Andika, staf protokoler, juga terlihat menghindar dari pertanyaan wartawan.

Rumor berkembang, pemeriksaan terhadap ketujuh staf di lingkungan Pemko Medan itu guna melengkapi pemberkasan terdakwa T Dzulmi Eldin. Sebagaimana diketahui, oknum Walikota Medan ini terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh tim komisi antirasuah, beberapa waktu lalu.

Sementara Kasi Penkum Kejatisu Sumanggar Siagian, Jumat petang, membenarkan adanya pemeriksaan terhadap sejumlah pihak oleh Tim Penyidik KPK di Gedung Kejatisu.

“Soal siapa yang diperiksa maupun materinya nggak tahu lah kita. Mereka (Tim KPK-red) hanya menggunakan Gedung Kejatisu melakukan pemeriksaan,” urai Sumanggar.

Biaya Perjalanan

Dilansir sebelumnya, tersangka T Dzulmi Eldin diduga kuat secara bertahap menerima uang total sebesar Rp580 dari sejumlah pejabat di lingkungan Pemko Medan. Di antaranya, Kepala Dinas PUPR Kota Medan Isa Ansyari.

KPK menduga salah satu peruntukan uang itu untuk menutupi biaya perjalanan dinas Dzulmi pada Juli 2019 yang membengkak. Sebab, Dzulmi diduga melakukan perjalanan dinas ke Jepang dengan mengajak keluarganya. Bahkan melebihi batas waktu.

reporter | Robert Siregar

Related posts

Leave a Comment